Bukan perguruan tinggi Islam, namun aktivitas di dalamnya sangat islami. Itulah Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro yang hari ini, Jumat (19/08/2022) menggelar Kelas Guru Ngaji bersama Ust. Thoha Abrori dengan metode pelajaran Al-Qur’an Al-Abror. Tepat pukul 08.30 WIB, seluruh peserta mulai memadati Gedung Aula lantai 1 Kampus Ungu. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Dharma Cendekia Bojonegoro dan Rektor ISTeK ICsada Bojonegoro.
Metode Al-Abror sendiri merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang diperkenalkan oleh Ust. Thoha Abrori untuk mempermudah dalam memperkenalkan Al-Qur’an yang dikemas dalam TPQ (Training Pengajar Quran) dengan menerapkan 5 pilar, yakni mulut terbuka dua jari, suara keras, panjang diayun, dengung ditahan, dan makhorijul huruf ditekan. “Kita sepatutnya merasa bersalah karena orang-orang di sekitar kita belum bisa membaca Al-Qur’an. Padahal perlu diketahui bahwa tahapan pertama dalam mempelajari Al-Qur’an ialah dibaca. Setelahnya baru diamalkan, dipelajari isinya untuk kemudian didakwahkan.”, pungkasnya.
Ketua Yayasan Dharma Cendekia Bojonegoro, Hasan Bisri, S.E., M.SA dalam sambutannya meminta agar seluruh civitas akademika Kampus Ungu yang mengikuti Kelas Guru Ngaji ini dapat memanfaatkan acara ini dengan semaksimal mungkin. Mengingat metode pelajaran Al-Qur’an Al-Abror ini sebenarnya dilakukan selama 3 hari. Meskipun demikian, semua metode pelajaran tetap diterapkan dan disampaikan tanpa mengurangi tahap pelajaran apapun.
Pemahaman dosen dan mahasiswa terhadap Al-Qur’an menjadi sesuatu yang sangat penting karena kaum intelektual juga harus dipagari dengan nilai-nilai agama, sehingga tidak terjadi hal-hal yang berpotensi melawan agama dan hukum.