Bojonegoro – Di tengah geliat era digital yang kian tak terbendung, masyarakat pedesaan justru menjadi garda terdepan dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kesadaran hidup sehat. Itulah semangat yang dibawa oleh Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro bersama Yatim Mandiri dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dalam meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat berkelanjutan “Membangun Desa Sadar Sehat Melek Digital” (DeSMeDig 2), Kamis (24/4/2025) di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Program kolaboratif yang melibatkan Fakultas Kesehatan dan Fakultas Sainstek ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat semester genap 2024/2025, dengan menyasar 118 keluarga binaan. Mereka akan didampingi intensif selama enam minggu ke depan melalui proses pengkajian, intervensi, dan implementasi sesuai tugas terintegrasi dengan mata kuliah tiap semester.
“Program ini bukan sekadar agenda tiap semester, melainkan wujud komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, menyentuh langsung persoalan dan memberikan solusi nyata,” ujar Wakil Rektor Kampus Ungu, Ns. Angger Anugerah, S.Kep., M.NS. dalam sambutannya.
Acara pembukaan tak hanya bersifat seremonial. Sebuah langkah simbolis penuh makna ditunjukkan melalui penyerahan bibit tanaman kelengkeng untuk ditanam di taman desa. Harapannya, kelengkeng itu kelak tidak hanya meneduhkan, tetapi juga menyejahterakan warga. Sementara itu, warga pelaku UMKM yang hadir pun mendapatkan semangat tambahan lewat pembagian doorprize sebagai bentuk apresiasi atas kiprah ekonomi lokal mereka.
Dukungan profesional juga diberikan oleh RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. Yuanita Rosalina Dewi, M.MKes., M.Psi., seorang Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Dewasa, turut memberikan penyuluhan bertema Pola Asuh di Era Digital. Materi ini menjadi bagian penting dalam memperkuat fondasi keluarga binaan agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.
“Anak-anak kita tumbuh di tengah teknologi, tapi bukan berarti orang tua kehilangan arah. Justru di sinilah pentingnya pola asuh yang adaptif dan empatik,” ujar Yuanita saat memberikan materi kepada warga.
Program DeSMeDig 2 menunjukkan bahwa transformasi desa bukan sekadar soal infrastruktur dan digitalisasi, melainkan tentang membangun manusia dan relasi sosial yang sehat, sadar, dan cerdas. Dan Kampus Ungu kembali membuktikan bahwa pendidikan tinggi tak harus berdiri di menara gading, namun bisa hadir membumi, bersama rakyat.
