Bojonegoro, 27 Februari 2025 – Kesiapan tenaga kesehatan dalam menangani kondisi darurat menjadi aspek krusial dalam dunia medis. Menyadari hal tersebut, Program Studi Ilmu Keperawatan Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro menggelar Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) pada Kamis (27/2). Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen institusi dalam membekali mahasiswanya dengan keterampilan kegawatdaruratan yang terstandarisasi.
Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama dengan Global Indonesia Development ini diikuti oleh 61 mahasiswa dan mencakup berbagai praktik klinis esensial. Para peserta mendapatkan pelatihan langsung dalam Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan penggunaan Automated External Defibrillator (AED), manajemen jalan napas (Airway and Breathing), stabilisasi trauma muskuloskeletal dan spinal, perekaman serta interpretasi Elektrokardiogram (EKG), prosedur defibrilasi dengan DC Shock, hingga Initial Assessment dalam penanganan pasien gawat darurat.
Pelaksanaan pelatihan berlangsung intensif dengan metode hands-on practice, di mana peserta dilatih untuk berpikir cepat dan mengambil keputusan dalam situasi kritis. Garda, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa pengalaman ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik kegawatdaruratan.
“Menguasai teori saja tidak cukup, karena dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berharga. Pelatihan ini memberikan kami kesempatan untuk berlatih secara langsung, sehingga lebih siap menghadapi kondisi nyata di dunia kerja,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, Kampus Ungu semakin memperkuat perannya dalam mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan klinis yang mumpuni serta kesiapan menghadapi tantangan di dunia medis.