Bojonegoro – Dalam puncak rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) BeDa 2024, Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro menyelenggarakan Expo UMKM Lokal sebagai bagian dari iFest (ICsada Festival). Expo ini menjadi highlight dari penutupan PKKMB, menghadirkan berbagai produk unggulan dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bojonegoro, sekaligus mendorong mahasiswa baru untuk lebih mengenal potensi lokal.

Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh 191 mahasiswa baru dari empat program studi, yaitu D3 Kebidanan, S1 Ilmu Keperawatan, S1 Bisnis Digital, serta S1 Rekayasa Perangkat Lunak. Expo UMKM dalam iFest menjadi sarana untuk mempertemukan mahasiswa baru dengan para pelaku usaha, sekaligus memperkenalkan mereka pada dunia kewirausahaan sejak dini. Berbagai produk kuliner ditampilkan dalam expo ini.

Ketua Panitia PKKMB 2024, Ns. Mei Fitria Kurniati, S.Kep., M.Kep. menyampaikan bahwa Expo UMKM ini adalah bagian dari upaya kampus untuk mendukung ekonomi lokal. “Kami ingin mahasiswa baru tidak hanya fokus pada kehidupan akademik, tetapi juga peka terhadap lingkungan sekitar, termasuk mendukung produk-produk UMKM. Melalui iFest, mahasiswa dapat belajar bagaimana produk lokal bisa bersaing di pasar, dan semoga ini menjadi inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan,” ujarnya.

IFest sebagai puncak penutupan PKKMB BeDa 2024 tidak hanya diramaikan dengan Expo UMKM, tetapi juga berbagai kegiatan lain seperti pentas seni, bazar, dan kompetisi kreatif antar mahasiswa baru. Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan kreativitas, sejalan dengan visi Kampus Ungu untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi.

Dengan berakhirnya iFest dan rangkaian PKKMB BeDa 2024, Kampus Ungu ISTeK ICsada Bojonegoro berharap para mahasiswa baru dapat membawa semangat kolaborasi, kreativitas, dan pengabdian dalam perjalanan akademik mereka ke depan. Expo UMKM dalam iFest tidak hanya menjadi ajang promosi bagi produk lokal, tetapi juga mengajarkan mahasiswa pentingnya dukungan terhadap perekonomian daerah.